Saat aku duduk di bangku SD dan baru bercengkrama. Saat
itulah aku mengerti apa arti pertemanan. Tanpa pandang bulu. Tidak memilih
cantik, jelek. Kaya, miskin. Pintar, bodoh.
Saat aku duduk di bangku SMP, pertemanan mulai
berbeda. Orang berdekatan karena ada satu hal yang sama-sama disukai, sehingga merasa
klop dan membuat kita dekat bersama mereka, atau pun hanya karena sering curhat
masalah percintaan. Masa SMA pun sama, yang membedakan adalah style fashion kita akan mudah terseret
ke dunia teman yang ada di samping kita. Kita mudah adaptif dengan hal itu.
Suatu waktu ketika aku duduk di bangku SMA kelas 2,
ada hal yang ingin aku rubah menuju perubahan yang lebih baik. Setelah aku
mengerti bagaimana teman sejati yang mengajak bercinta untuk syurga itu, aku
semakin mengerti yang mana orang yang patut dan mesti dijadikan teman sejati
sekaligus menjadi teladan. Berbeda dengan arti teman saat dulu. Tanpa memperdulikan
apa arti teman sejati yang sebenarnya yang mampu mengajak kita ke jalan yang
lebih baik, dan mengajak kita bercinta untuk syurga. Saat itu, aku sering
menyulam air mata di atas sajadah di bawah kalamNya, dan meminta untuk
diberikanNya teman sejati untukku. Begitu sulit, dan susah untuk aku cari
seorang teman yang dimaksud dalam buku Habiburrahman El-shirazy yang berjudul
Bercinta Untuk Syurga itu. Harus mempunyai kesabaran yang kuat. Aku sering
curhat tentang pencarianku itu kepada orang tua, bahkan menangis di depan
mereka saat aku mempunyai masalah dengan seorang teman yang sudah benar ingin
aku ajak bercinta untuk syurga. Namun ternyata Allah memberikan arti dari
setiap kejadian yang terjadi. Dan aku semakin mengerti.
Dan
sekarang, aku meminta dan bertanya kepada Allah:
Tuhan, diakah yang benar ingin
berteman denganku atas dasar mahabah kepadaMu ?
Tuhan, diakah teman sejati yang
selama ini aku cari dengan rasa pengharapan kepadaMu ?
Jika memang benar, Tuhan ijinkan aku
untuk berjuang bersama menggapai Ridho Illahi..
Tuhan, jangan Kau jauhkan aku dengan teman sejati yang selama
ini telah aku cari bersama rasa pengharapan, kepasrahan, air mata, dan derita
untuk mewujudkan pertemanan yang didasarkan hanya karenaMu, cinta kepadaMu,
lillaahi ta’aala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar